Frame Relay merupakan protokol WAN yang memiliki performa tinggi. Beroperasi pada physical layer dan data link layer OSI referensi model, Frame Relay merupakan komunikasi data packet-switched yang dapat menghubungkan beberapa perangkat jaringan dengan multipoint WAN. Frame Relay merupakan standar yang dikeluarkan oleh CCITT (Consultative Committee for International Telegraph and Telephone) dan ANSI (American National Standards Institute) untuk proses pengiriman data melalui PDN (Public Data Network). Pengiriman informasi dilakukan dengan membagi data menjadi paket. Setiap paket dikirimkan melalui rangkaian WAN switch sebelum akhirnya sampai kepada tujuan. (www.total.or.id,Pengertian Frame Relay).
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame
mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frameframe akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.(www.mudji.net). Standar internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat karena adanya koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay memiliki sedikit perbedaan; ia mendefinisikan secara berulang header-nya pada bagian awal dari frame, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat juga diperluas menjadi tiga atau empat byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan aplikasi Frame Relay yang berlaku secara umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatanjembatan LAN, Host atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka Frame Relay. (www.elektro-indonesia.com, Frame Relay dan Perkembangannya).
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:
kelebihan-kelebihan lain yang dapat menjadi bahan
pertimbangan mengapa menggunakan Frame Relay, yaitu :
• Tingkat kehandalannya tinggi dengan dukungan sistem transmisi Fiber Optic dan network yang handal
• Lebih ekonomis untuk berbagai tujuan karena menggunakan satu saluran
fisik untuk menghubungi ke berbagai tujuan (star)
• Dapat mengelola trafik data yang bersifat bursty
• Dapat menggunakan berbagai protokol komunikasi dan jenis aplikasi
• Memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena merupakan jaringan private
Dengan langkah-langkah penanganan terhadap kesalahan ataupun kegagalan
saat proses, Frame Relay menjadi satu teknologi yang handal. Frame Relay juga
compatible jika di joinkan dengan perangkat lainnya seperti X.25, SDLC, S.28, SNA ataupun ATM. Semua keuntungan-keuntungan inilah yang membuat Frame Relay banyak digunakan hingga sampai saat ini. Kita juga tidak perlu kesulitan untuk belajar konfigurasi karena konfigurasi-konfigurasi Frame Relay telah banyak dangratis beredar diinternet.
Untuk sebuah perusahaan atau instansi dapat memilih jaringan yang ingin
digunakan, apakah bersifat private atau public. Masing-masing pilihan memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk jaringan public, perusahaan akan mendapati biaya yang lebih murah karena hanya dibebankan untuk membayar sewa pemakaian jaringan saja, karena seluruh perangkat jaringan Frame Relay (Frame Relay switching equipment) terletak di kantor pusat Perusahaan Jasa Telekomunikasi. Namun, keamanannya kurang karena seluruh proses komunikasi data ditangani oleh pihak penyedia jasa.
Untuk jaringan private, memiliki tingkat sekuriti yang tinggi karena seluruh proses menjadi hak sepenuhnya perusahaan, bgaimana mekanismenya semua diatur oleh perusahaan sendiri. Namun, semua beban administrasi dan maintenance ditanggungjawabkan kepada perusahaan itu sendiri, juga untuk pengadaan perangkat-perangkat jaringannya. Hal ini mengakibatkan untuk menggunakan jaringan private perusahaan harus menyediakan dana yang lebih karena biaya, administrasi, maintenance, pengadaan perangkat, dan sewa pemakaian jaringan menjadi tanggung jawab perusahaan.
Namun, meskipun begitu Frame Relay tetaplah teknologi yang tidak baru lagi. Saat ini telah berkembang teknologi-teknologi baru yang dibuat lebih canggih dari teknologi lama. Sebut saja seperti teknologi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) dan MPLS (Multi Protocol Labeling Switching).
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame
mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frameframe akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.(www.mudji.net). Standar internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat karena adanya koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay memiliki sedikit perbedaan; ia mendefinisikan secara berulang header-nya pada bagian awal dari frame, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat juga diperluas menjadi tiga atau empat byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan aplikasi Frame Relay yang berlaku secara umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatanjembatan LAN, Host atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka Frame Relay. (www.elektro-indonesia.com, Frame Relay dan Perkembangannya).
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:
Gambar jaringan Frame Relay (www.mudji.net)
ket :
Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.
ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE. (www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking)
B. FORMAT FRAME RELAY
Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
a. Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.
b. Address
Terdiri dari beberapa informasi:
1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan.
3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response).
4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang
dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan.
5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal.
6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti
di jaringan.
c. Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang
panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
d. Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini
dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima. (id.wikipedia.org,Frame Relay). Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana yakni:
• Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang.
• Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.
• Mengirim ulang (disebut merelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan
mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan
dalam daftar tabelnya.
Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah
pemrosesan sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai
keistimewaan penuh seperti X.25.
Deskripsi yang menunjukkan pemrosesan langkah-langkah untuk error recovery
(pemulihan akibat adanya kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25 akan
jauh lebih rumit. Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay merupakan rangkaian
Virtual Circuit (VC). VC ini diatur sejak awal secara administratif baik oleh operator jaringan melalui sistem manajemen jaringan ( disebut PVC; permanent virtual circuit), maupun melalui suatu basis call-by-call dalam aliran data normal dengan menggunakan suatu perintah dari pengguna jaringannya (disebut SVC; switched virtual circuit). Untuk X.25, metode normal penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena VC pada Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu hubungan antara dua LAN. Sebuah VC baru tentu dibutuhkan jika akan memasang sebuah LAN yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-setup melalui PVC atau SVC.
Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan “private”
perusahaan atau organisasi.
a. Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, “Frame Relay switching equipment” (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan,
dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.
b. Jaringan “Private”
Pada jaringan “private” Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui “interface” Frame Relay pada jaringan data. Trafik “Non-Frame
Relay” diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti “private branch exchange” [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi “video-teleconferencing”).
(www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking).
Perangkat Frame Relay
1. Sepasang modem Frame Relay (second hand) sekitar 6 juta rupiah (one time)
2. Router Cisco 2500 series (second hand) sekitar 4 juta rupiah (one time)
3. Registrasi Frame Relay Lintas Arta dan biaya instalasi 2 juta rupiah (one time)
4. Akses Internet Lintas Arta 64 kbps sekitar 7 - 9 juta rupiah per bulan
5. Kapasitas hingga 2 Mbps
6. Total investasi 12 juta rupiah.
- DTE: Data Terminating Equipment
Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.
- DCE: Data Communication Equipment
ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE. (www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking)
B. FORMAT FRAME RELAY
Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
a. Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.
b. Address
Terdiri dari beberapa informasi:
1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan.
3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response).
4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang
dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan.
5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal.
6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti
di jaringan.
c. Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang
panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
d. Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini
dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima. (id.wikipedia.org,Frame Relay). Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana yakni:
• Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang.
• Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.
• Mengirim ulang (disebut merelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan
mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan
dalam daftar tabelnya.
Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah
pemrosesan sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai
keistimewaan penuh seperti X.25.
Deskripsi yang menunjukkan pemrosesan langkah-langkah untuk error recovery
(pemulihan akibat adanya kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25 akan
jauh lebih rumit. Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay merupakan rangkaian
Virtual Circuit (VC). VC ini diatur sejak awal secara administratif baik oleh operator jaringan melalui sistem manajemen jaringan ( disebut PVC; permanent virtual circuit), maupun melalui suatu basis call-by-call dalam aliran data normal dengan menggunakan suatu perintah dari pengguna jaringannya (disebut SVC; switched virtual circuit). Untuk X.25, metode normal penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena VC pada Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu hubungan antara dua LAN. Sebuah VC baru tentu dibutuhkan jika akan memasang sebuah LAN yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-setup melalui PVC atau SVC.
Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan “private”
perusahaan atau organisasi.
a. Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, “Frame Relay switching equipment” (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan,
dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.
b. Jaringan “Private”
Pada jaringan “private” Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui “interface” Frame Relay pada jaringan data. Trafik “Non-Frame
Relay” diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti “private branch exchange” [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi “video-teleconferencing”).
(www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking).
Perangkat Frame Relay
1. Sepasang modem Frame Relay (second hand) sekitar 6 juta rupiah (one time)
2. Router Cisco 2500 series (second hand) sekitar 4 juta rupiah (one time)
3. Registrasi Frame Relay Lintas Arta dan biaya instalasi 2 juta rupiah (one time)
4. Akses Internet Lintas Arta 64 kbps sekitar 7 - 9 juta rupiah per bulan
5. Kapasitas hingga 2 Mbps
6. Total investasi 12 juta rupiah.
kelebihan-kelebihan lain yang dapat menjadi bahan
pertimbangan mengapa menggunakan Frame Relay, yaitu :
• Tingkat kehandalannya tinggi dengan dukungan sistem transmisi Fiber Optic dan network yang handal
• Lebih ekonomis untuk berbagai tujuan karena menggunakan satu saluran
fisik untuk menghubungi ke berbagai tujuan (star)
• Dapat mengelola trafik data yang bersifat bursty
• Dapat menggunakan berbagai protokol komunikasi dan jenis aplikasi
• Memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena merupakan jaringan private
Dengan langkah-langkah penanganan terhadap kesalahan ataupun kegagalan
saat proses, Frame Relay menjadi satu teknologi yang handal. Frame Relay juga
compatible jika di joinkan dengan perangkat lainnya seperti X.25, SDLC, S.28, SNA ataupun ATM. Semua keuntungan-keuntungan inilah yang membuat Frame Relay banyak digunakan hingga sampai saat ini. Kita juga tidak perlu kesulitan untuk belajar konfigurasi karena konfigurasi-konfigurasi Frame Relay telah banyak dangratis beredar diinternet.
Untuk sebuah perusahaan atau instansi dapat memilih jaringan yang ingin
digunakan, apakah bersifat private atau public. Masing-masing pilihan memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk jaringan public, perusahaan akan mendapati biaya yang lebih murah karena hanya dibebankan untuk membayar sewa pemakaian jaringan saja, karena seluruh perangkat jaringan Frame Relay (Frame Relay switching equipment) terletak di kantor pusat Perusahaan Jasa Telekomunikasi. Namun, keamanannya kurang karena seluruh proses komunikasi data ditangani oleh pihak penyedia jasa.
Untuk jaringan private, memiliki tingkat sekuriti yang tinggi karena seluruh proses menjadi hak sepenuhnya perusahaan, bgaimana mekanismenya semua diatur oleh perusahaan sendiri. Namun, semua beban administrasi dan maintenance ditanggungjawabkan kepada perusahaan itu sendiri, juga untuk pengadaan perangkat-perangkat jaringannya. Hal ini mengakibatkan untuk menggunakan jaringan private perusahaan harus menyediakan dana yang lebih karena biaya, administrasi, maintenance, pengadaan perangkat, dan sewa pemakaian jaringan menjadi tanggung jawab perusahaan.
Namun, meskipun begitu Frame Relay tetaplah teknologi yang tidak baru lagi. Saat ini telah berkembang teknologi-teknologi baru yang dibuat lebih canggih dari teknologi lama. Sebut saja seperti teknologi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) dan MPLS (Multi Protocol Labeling Switching).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar