Rabu, 11 November 2009

Memanfaatkan X.25 Untuk Monitoring Sentral Telepon

Overview Protokol X.25

X.25 merupakan sebuah protokol yang didefinisikan oleh CCITT (International Telegraph and Telephone Consultative Committee) yang sekarang berganti nama menjadi ITU (International Telecommunications Union). Dalam standar yang diterbitkan oleh ITU, masing-masing standar diberikan kode tertentu untuk merepresentasikan sebuah domain tertentu. Misalnya standar dengan kode “X.” menyatakan standar untuk domain PSDN (Packet Switched Data Network), kode “V.” menyatakan standar untuk domain PSTN (Public Switched Telephone Network), dan kode “I.” yang menyatakan standar untuk domain ISDN (Integrated Services Digital Network).

Perbandingan protokol X.25 dengan model OSI adalah seperti ditunjukan pada gambar berikut:


Gambar 1. Protokol X.25 terhadap model OSI

Walapun ITU merupakan organisasi internasional yang berkutat dengan standar namun badan resmi dunia untuk standar adalah ISO (International Standard Organization). Standar yang dikeluarkan oleh ITU hanya bersifat rekomendasi dan tidak mengikat untuk dilaksanakan.

Protokol X.25 merupakan protokol yang didefinisikan untuk antarmuka antara DTE dan jaringan PSDN. Di dalamnya hanya mengatur bagaimana sebuah DTE berkomunikasi dengan DCE. Protokol X.25 tidak mengatur bagaimana sebuah data paket X.25 ditransmisikan dari satu titik ke titik lain melalui jaringan data. Fitur yang cukup penting dalam protokol X.25 adalah bahwa protokol ini merupakan sebuah reliable service yang berarti bahwa data akan dikirimkan dengan jaminan bahwa urutan data akan sama dengan ketika dikirimkan.

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1 bahwa X.25 berada pada layer 3 yaitu layer network. Pada layer 2 sendiri, digunakan HDLC (High Level Data Link Control) LAPB (Link Access Procedure Balanced). HDLC LAPB (biasanya disebut dengan HDLC saja atau LAPB saja) merupakan protokol yang reliable. Di dalamnya terdapat kemampuan error detection dan error correction serta menjamin bahwa data yang diterima akan sama urutannya dengan ketikan dikirimkan.

Struktur frame HDLC adalah seperti ditunjukan dalam gambar berikut:

Gambar 2. Struktur frame HDLC

Paket X.25 akan dibungkus dalam frame HDLC, tepatnya menempati field information. Paket X.25 terdiri dari 3 byte header, dan tergantung dari tipe paket, header ini akan diikuti oleh field data.

Struktur paket X.25 adalah seperti ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar 3. Format packet X.25

Sebelum dua titik saling berkomunikasi dengan menggunakan protokol X.25 maka kedua titik ini harus terlehih dahulu membangun hubungan. Terdapat dua jenis mode dalam X.25 untuk membangun hubungan yaitu:

· SVC (Switched Virtual Channel), Dalam mode ini node yang berinisiatif untuk membangun koneksi harus mengirimkan sinyal call request ke node tujuan. Bila diterima maka node tujuan akan mengirimkan sinyal call accepted dan sebaliknya bila ditolak maka node tujuan akan mengirimkan sinyal call rejected. Analogi dari mode koneksi ini adalah komunikasi melalui telepon, bila seseorang ingin menghubungi orang lain maka orang tersebut terlebih dahulu harus men-dial nomor tertentu. Diterima tidaknya panggilan ini tergantung dari titik tujuan. Virtual channel yang digunakan dalam mode SVC adalah per call basis.

· PVC (Permanent Virtual Channel), Dalam mode ini virtual channel yang digunakan bersifat dedicated dan tidak perlu adanya ritual call setup. Analogi dari mode ini ini adalah saluran leased line dimana secara end-t-end hubungan fisik dan logik sudah terbentuk.

Antarmuka X.25 Pada Central TDM

Sentral yang dimiliki oleh PT TELKOM sangat beragam dari sentral dengan kapasitas kecil hingga sentral dengan kapasitas besar. Tidak semua sentral TDM yang dimiliki oleh PT TELKOM memiliki antarmuka X.25. Sebagian besar dari sentral-sentral ini hanya menyediakan antarmuka asinkron (RS-232) untuk keperluan operation & maintenance (O/M). Kondisi saat ini sebagian besar terminal OMT dari sentral-sentral ini terhubung ke sentral menggunakan kabel serial RS-232.

Antarmuka serial ini memiliki kecepatan maksimum dalam mentransfer data adalah sebesar 9600 bps dan cukup cepat bila hanya digunakan oleh satu user saja. User yang menggunakan OMT biasanya hanya menggunakan terminal ini untuk memasukan beberapa command dengan respon yang tidak membutuhkan bandwidth terlalu besar.

Sejalan dengan kondisi bisnis saat ini yang sangat kompetitif, kebutuhan untuk memberikan layanan yang cepat dan akurat kepada pelanggan sangatlah mendesak. Implementasi kebutuhan ini secara kongkret di lapangan adalah telah bermunculannya berbagai aplikasi hasil inovasi dari personal operasional untuk otomatisasi beberapa proses yang melibatkan perangkat sentral saat ini. Beberapa contoh aplikasi ini adalah sistem monitoring sentral, pengukuran trafik telepon, buka tutup pelanggan, dan lain-lain. Semua aplikasi ini menggunakan gerbang yang sama dalam melakukan akses ke sentral yaitu antarmuka OMT. Perangkat OMT yang sebelumnya hanya digunakan oleh single user saat ini sudah diganti dengan perangkat mediation device yang memungkinkan sentral diakses oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan. Kecepatan antarmuka asinkron yang hanya 9600 bps dirasakan kurang untuk dapat menangani banyak user dalam waktu yang bersamaan.

Untuk sentral yang tidak memiliki antarmuka X.25 mungkin tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan antarmuka asinkron walaupun kecepatan transfer datanya terbatas. Namun untuk sentral yang sudah tersedia antarmuka X.25, alangkah baiknya bila antarmuka ini diberdayakan karena antarmuka X.25 memiliki kecepatan maksimum sebesar 64 kbps. Kecepatan ini dirasakan cukup memadai untuk keperluan akses ke perangkat sentral secara bersama-sama dalam satu waktu. Selain itu saat ini antarmuka X.25 hanya digunakan untuk transfer file terutama untuk file-file billing, itupun hanya menggunakan sebuah channel dari beberapa channel yang tersedia dalam X.25. Sebagaimana diketahui bahwa protokol X.25 memiliki kemampuan untuk mengirimkan data melalui logical channel dalam sebuah physical channel yang sama. Hal ini memungkinkan beberapa aplikasi yang membutuhkan akses ke perangkat sentral untuk melakukannya tanpa harus saling mengganggu karena masing-masing aplikasi tersebut menggunakan channel komunikasi tersendiri.

Bagaimanapun protokol X.25 memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam implementasi protokol X.25. Beberapa kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

· Protokol X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232 (64 kbps dibanding 9600 bps).

· Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi.

· Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode PVC (Permanent Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual Channel) disesuaikan dengan kebutuhan.

· Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan sama dengan waktu data dikirimkan.

· Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction.

Kekurangan:

· Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan modul X.25 dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25.

· Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian card adapter X.25.

· Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan di atas protokol X.25.

Pengembangan Mediation Device Berbasis Protokol X.25

Penggunaan antarmuka X.25 sebagai pintu akses ke sentral memang sangat menarik mengingat kelebihan-kelebihan protokol X.25 dibanding dengan antarmuka RS-232 yang saat ini banyak digunakan di lapangan. Optimalisasi perangkat yang dimiliki oleh TELKOM khususnya pemanfaatan interface X.25 akan sangat membantu operasional di lapangan dan meningkatkan kinerja.

Dengan melihat berbagai nilai positif dari pemanfaatan antarmuka X.25 maka R&D Center khususnya Laboratorium TMN (Telecommunication Management Network) telah berinisiatif untuk mengembangkan aplikasi mediation device yang berbasis protokol X.25. Beberapa hal yang dapat dicapai dengan kegiatan pengembangan mediation device X.25 ini adalah:

· Mengoptimalkan perangkat/modul yang telah dimiliki oleh TELKOM.

· Meningkatkan kinerja operasional dengan meminimalkan titik-titik yang menjadi bottleneck dalam penyaluran informasi.

· Menyediakan interface standar untuk mengakses sentral (misalnya; IP based interface).

Pada awal pelaksanaan kegiatan pengembangan tim pengembang sempat mengalami kesulitan akibat ketiadaan informasi yang berkaitan dengan interface X.25 pada sentral eksisting. Dokumentasi yang ada sebagian besar hanyalah penjelasan bagaimana untuk men-setting interface yang ada. Tidak ada sedikitpun informasi yang berkaitan dengan spesifikasi dan arsitektur interface yang digunakan.

Sempat diambil hipotesa bahwa protokol X.25 yang digunakan oleh sentral eksisting merupakan proprietary vendor yang tidak mungkin untuk dibongkar. Dalam kesimpulan awal ini, komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT X.25 menggunakan protokol stack lengkap hingga layer 7. Dalam arti bahwa protokol X.25 hanyalah protokol yang menempati layer 1 hingga 3, selebihnya adalah proprietary vendor.

Namun dengan kerjasama tim yang kompak serta dedikasi dari para anggota tim akhirnya beberapa permasalahan yang sebelumnya muncul satu per satu dapat diatasi.

Saat ini prototipe mediation device X.25 telah selesai dikembangkan dan sedang diujicobakan (stress test) di STO Subang. Antarmuka X.25 pada sentral Subang ini telah diintegrasikan dengan INMS-st (Integrated Network Management System for Switching & Transmission) yang sudah diimplementasikan secara penuh di TELKOM DIVRE III Jabar-Banten, terutama untuk melakukan penarikan data trafik mengingat data trafik merupakan data yang selama ini memakan bandwidth yang cukup besar.

Selasa, 10 November 2009

Konsep Frame Relay

A. Frame Relay

Frame Relay merupakan protokol WAN yang memiliki performa tinggi. Beroperasi pada physical layer dan data link layer OSI referensi model, Frame Relay merupakan komunikasi data packet-switched yang dapat menghubungkan beberapa perangkat jaringan dengan multipoint WAN. Frame Relay merupakan standar yang dikeluarkan oleh CCITT (Consultative Committee for International Telegraph and Telephone) dan ANSI (American National Standards Institute) untuk proses pengiriman data melalui PDN (Public Data Network). Pengiriman informasi dilakukan dengan membagi data menjadi paket. Setiap paket dikirimkan melalui rangkaian WAN switch sebelum akhirnya sampai kepada tujuan. (www.total.or.id,Pengertian Frame Relay).

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame
mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frameframe akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.(www.mudji.net). Standar internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat karena adanya koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay memiliki sedikit perbedaan; ia mendefinisikan secara berulang header-nya pada bagian awal dari frame, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat juga diperluas menjadi tiga atau empat byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan aplikasi Frame Relay yang berlaku secara umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatanjembatan LAN, Host atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka Frame Relay. (www.elektro-indonesia.com, Frame Relay dan Perkembangannya).

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:


Gambar jaringan Frame Relay (www.mudji.net)

ket :

  • DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada jaringan Frame
Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.
  • DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat
ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE. (www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking)

B. FORMAT FRAME RELAY

Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

a. Flags

Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.

b. Address

Terdiri dari beberapa informasi:

1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.

2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan.

3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response).

4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang
dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan.

5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal.

6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti
di jaringan.

c. Data

Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang
panjangnya bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.

d. Frame Check Sequence

Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini
dihitung perangkat sumber dan diverifikasi oleh penerima. (id.wikipedia.org,Frame Relay). Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana yakni:

• Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang.

• Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.

• Mengirim ulang (disebut merelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan
mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan
dalam daftar tabelnya.

Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah
pemrosesan sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai
keistimewaan penuh seperti X.25.

Deskripsi yang menunjukkan pemrosesan langkah-langkah untuk error recovery
(pemulihan akibat adanya kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25 akan
jauh lebih rumit. Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay merupakan rangkaian
Virtual Circuit (VC). VC ini diatur sejak awal secara administratif baik oleh operator jaringan melalui sistem manajemen jaringan ( disebut PVC; permanent virtual circuit), maupun melalui suatu basis call-by-call dalam aliran data normal dengan menggunakan suatu perintah dari pengguna jaringannya (disebut SVC; switched virtual circuit). Untuk X.25, metode normal penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena VC pada Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu hubungan antara dua LAN. Sebuah VC baru tentu dibutuhkan jika akan memasang sebuah LAN yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-setup melalui PVC atau SVC.

Implementasi Frame Relay

Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan “private”
perusahaan atau organisasi.

a. Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, “Frame Relay switching equipment” (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan,
dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

b. Jaringan “Private”
Pada jaringan “private” Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui “interface” Frame Relay pada jaringan data. Trafik “Non-Frame
Relay” diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti “private branch exchange” [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi “video-teleconferencing”).
(www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking).

Perangkat Frame Relay

1. Sepasang modem Frame Relay (second hand) sekitar 6 juta rupiah (one time)
2. Router Cisco 2500 series (second hand) sekitar 4 juta rupiah (one time)
3. Registrasi Frame Relay Lintas Arta dan biaya instalasi 2 juta rupiah (one time)
4. Akses Internet Lintas Arta 64 kbps sekitar 7 - 9 juta rupiah per bulan
5. Kapasitas hingga 2 Mbps
6. Total investasi 12 juta rupiah.

kelebihan-kelebihan lain yang dapat menjadi bahan
pertimbangan mengapa menggunakan Frame Relay, yaitu :

• Tingkat kehandalannya tinggi dengan dukungan sistem transmisi Fiber Optic dan network yang handal

• Lebih ekonomis untuk berbagai tujuan karena menggunakan satu saluran
fisik untuk menghubungi ke berbagai tujuan (star)

• Dapat mengelola trafik data yang bersifat bursty

• Dapat menggunakan berbagai protokol komunikasi dan jenis aplikasi

• Memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena merupakan jaringan private

Dengan langkah-langkah penanganan terhadap kesalahan ataupun kegagalan
saat proses, Frame Relay menjadi satu teknologi yang handal. Frame Relay juga
compatible jika di joinkan dengan perangkat lainnya seperti X.25, SDLC, S.28, SNA ataupun ATM. Semua keuntungan-keuntungan inilah yang membuat Frame Relay banyak digunakan hingga sampai saat ini. Kita juga tidak perlu kesulitan untuk belajar konfigurasi karena konfigurasi-konfigurasi Frame Relay telah banyak dangratis beredar diinternet.

Untuk sebuah perusahaan atau instansi dapat memilih jaringan yang ingin
digunakan, apakah bersifat private atau public. Masing-masing pilihan memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk jaringan public, perusahaan akan mendapati biaya yang lebih murah karena hanya dibebankan untuk membayar sewa pemakaian jaringan saja, karena seluruh perangkat jaringan Frame Relay (Frame Relay switching equipment) terletak di kantor pusat Perusahaan Jasa Telekomunikasi. Namun, keamanannya kurang karena seluruh proses komunikasi data ditangani oleh pihak penyedia jasa.

Untuk jaringan private, memiliki tingkat sekuriti yang tinggi karena seluruh proses menjadi hak sepenuhnya perusahaan, bgaimana mekanismenya semua diatur oleh perusahaan sendiri. Namun, semua beban administrasi dan maintenance ditanggungjawabkan kepada perusahaan itu sendiri, juga untuk pengadaan perangkat-perangkat jaringannya. Hal ini mengakibatkan untuk menggunakan jaringan private perusahaan harus menyediakan dana yang lebih karena biaya, administrasi, maintenance, pengadaan perangkat, dan sewa pemakaian jaringan menjadi tanggung jawab perusahaan.

Namun, meskipun begitu Frame Relay tetaplah teknologi yang tidak baru lagi. Saat ini telah berkembang teknologi-teknologi baru yang dibuat lebih canggih dari teknologi lama. Sebut saja seperti teknologi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) dan MPLS (Multi Protocol Labeling Switching).





Rabu, 28 Oktober 2009

Keamanan Wireless

  • Teknologi Wireless
Teknologi wireless biasanya memerlukan peralatan untuk melakukan komunikasi tanpa adanya koneksi fisik, yaitu tanpa membuuhkan jaringan atau peralatan kabel. Teknologi wireless menggunakan sebuah media transmisi berupa frekuensi radio sebagai alat yang digunakan untuk mengirimkan data. Banyak sekali peralatan yang menggunakan teknologi wireless seperti WLAN, telepon selular, hingga peralatan-peralatan seperti handphone wireless, microphone wireless dan masih banyak lagi peralatan yang menggunakan teknologi wireless.
  • Jaringan Wireless
Jaringan wireless berfungsi sebagai mekanisme pembawa antara peralatan atau antar peralatan dan jaringan kabel tradisional (jaringan perusahaan dan internet). Terdapat jenis wireless yang tersedia tetapi jenis wireless dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan jangkauannya, yaitu Wireless Wide Area Network (WWAN), WLAN, dan Wireless Personal Area Network (WPAN). WWAN meliputi teknologi dengan arah jangkauan luas seperti 2G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global System For Mobile Communications (GSM) dan Mobitex. WLAN mewakili local area network wireless dan HiperLAN. WPAN mewakili teknologi personal area network wireless seperti bluetooth dan infra merah.
  • Keamanan Pada Jaringan Wireless
Keamanan data pada jaringan wireless lebih mudah di crack dibanding keamanan pada jaringan kabel karena kita sebagai pengguna wireless tidak menyadari bahwa banyak sekali orang-orang disekitar kita yang berusaha untuk mencuri file-file pribadi kita. Jika kita ingin merasa aman terhadap file-file pribadi yang ada didalam komputer kita maka kita harus memberikan sebuah system pengamanan yang memadai dan sebanding dengan tingkat sensitif data yang ingin kita lindungi. System jaringan pada wireless tidak sama dengan system jaringan pada LAN kabel dimana keamananya dapat dikatakan aman karena jaringan wireless bisa menembus dinding pembatas dan tergantung pada kualitas jangkauan jaringan wireless yang kita gunakan. Karena jaringan wireless dapat menembus dinding pembatas gedung menjadikan jaringan wireless sangat rentan dan lemah terhadap segala macam ancaman dan gangguan deperto DoS, Spamming, Sniffers.
  • Service Set ID (SSID)
Service Set ID (SSID) adalah sebuah string atau nama yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah domain roaming dalam suatu access point (AP) didalam suatu jaringan wireless yang terdiri dari banyak access point (AP). Pada awalnya SSID dianggap sebagai suatu password untuk masuk kedalam suatu jaringan wireless, tanpa SSID client tidak dapat masuk kedalam jaringan.
  • Inkripsi Jaringan Wireless
Hampir semua wireless router dan adapter wireless sekarang ini mendukung standard keamanan jaringan wireless seperti WEP dan WPA enkripsi 64-bit/128-bit. Dalam keamanan jaringan wireless terdapat WEP dan WPA, apa arti dari WEP dan WPA tersebut? WPA merupakan kepanjangan dari Protected Access yang merupakan program certifikasi yang dibuat oleh Wi-Fi Alliance yang menunjukkan suatu compliant dengan protokol keamanan Wi-Fi Alliance untuk jaringan woreless komputer sedangkan WEP adalah kepanjangan dari Wired Equivalent Privacy adalah suatu algoritma tertentu yang diciptakan untuk keamanan jaringan wireless IEEE 802.11. Jika kita menggunakan jaringan wireless WPA kita harus melakukan pengaturan metode WPA dan shared key yang sama dalam usaha koneksi ke jaringan wireless.



Address Fisik Piranti - Mac Address

Address MAC biasanya ditulis pada bagian adapter seperti pada gambar diatas yang menunjukkan "hardware address" atau address fisik piranti.

Keamanan Jaringan Wireless - MAC Address Filter

Jika kita akan melihat sebuah adapter yang telah terinstall dalam komputer kita adalah dengan menggunakan command prompt lalu tekan tombol Windows dan tombol R secara bersamaan kemudian ketikkan "cmd" lalu tekan enter untuk masuk kedalam command prompt, kemudian ketik "ipconfig/all" maka kita akan mengetahui address fisik seperti pada contoh gambar diatas.

Keamanan Jaringan Wireless - Filter MAC Address

Dalam sebuah wireless router, kebanyakan wireless MAC secara default di "disable" jika anda ingin menggunakannya maka wireless router harud d enablekan terlebih dahulu.

  • Keamanan Sistem Wireless
Pertama kali muncul, komputer hanya bersifat standalone yang artinya hanya memiliki transfer data dengan menggunakan kabel serial dan IrDa (Infra Red antar perangkat). sesuai dengan perkembangan jaman kemudian muncul sebuah perangkat komputer yang memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan menggunakan WLAN (seri IEEE 802.11) dan sebuah bluetooth. Secara umum, teknologi berbasis wireless dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
  1. Celullar - Based Technology, yaitu solusi menggunakan saluran komunikasi celullar atau pager yang sudah ada untuk mengirimkan data. Biasanya jangkauan dari celullar-based cukup jauh.
  2. Wireless LAN (WLAN), yaitu komunikasi wireless dalam lingkup area yang terbatas, biasanya antara 10 s/d 100 meter dari base station ke access point (AP).

















Rabu, 14 Oktober 2009

Archos 705 dengan Layar Ekstra Lebar

Peranti hiburan digital sedang bervolusi. Awalnya peranti tersebut hanya bisa untuk mendengarkan musik, kemudian berkembang sehingga bisa digunakan menyimpan foto, memainkan video klip pendek dan menonton film. Bahkan kini, penikmat hiburan menuntut semua fungsi tersebut tersedia dalam peranti digital.

Tuntutan itu otomatis mengubah spesifikasi sebuah peranti hiburan multimedia digital. Kapasitas penyimpanan tak bisa cuma 4GB, 5GB atau 10GB. Baterainya harus tahan lama, suaranya tetap oke baik melalui headphone atau speaker internal.

Selain itu, ukuran layar juga semakin lebar, layar 2,5 inci, 3.5 inci atau 4 inci rasanya tidak cukup. Layar berukuran kecil atau sedang memang cukup untuk menonton video klip pendek, tapi untuk menonton film atau membaca e-book? Lama-lama mata bisa minus.

Bicara layar, seberapa lebar layar peranti hiburan digital yang Anda miliki saat ini? Kalau Anda merasa memiliki peranti dengan layar paling lebar, siap-siap gigit jari. Layar Archos 704 Wifi ini berukuran 7 inci dengan resolusi 800x400 piksel. Bukan sembarang layar, melainkan layar sentuh sehingga memudahkan navigasi menu melalui stylus.

Sepintas, ukuran layar 7 inci terkesan tidak praktis untuk dibawa-bawa. Memang dari sisi mobilitas Archos 704 masih kalah dibandingkan peranti multimedia yang lain. Kelebihan Archos 704 adalah dari sisi kualitas menikmati hiburan digital, terutama menonton film dan membaca e-book berformat PDF. Sayangnya belum ada aplikasi khusus untuk membaca e-book selain PDF reader.

Peranti ini cocok menemani Anda melewati kemacetan lalu lintas, menunggu pesawat di bandara, atau di sela-sela kesibukan kantor. Baterainya bisa memainkan musik sampai 25 jam dan 5,5 jam menonton film.

Dibandingkan laptop, Archos 704 lebih praktis, tidak perlu menunggu proses boot-up yang kadang-kadang memakan waktu sampai lima menit, belum termasuk membuka aplikasi hiburan. Singkatnya, peranti ini cocok untuk penikmat hiburan yang lebih menginginkan kualitas ketimbang mobilitas. Untuk mereka yang memerlukan perpaduan keduanya, Archos menyediakan seri 604, 504 dan 404.

Dari sisi disain, Archos ini dibalut warna metalik perak dengan sudut-sudut tajam. Sepertinya fungsi lebih penting dibandingkan estetika. Ini memang ciri khas dan filosofi produsen asal Prancis ini sehingga harga pun lebih terjangkau. Tapi bukan berarti kemampuannya terbatas, fungsi-fungsi tambahan baik komponen peranti keras atau peranti lunak tersedia sebagai aksesoris.

Koneksi Nirkabel

Archos 704 ini dilengkapi koneksi nirkabel Wi-Fi sehingga bisa digunakan berselancar di Internet. Mencari hotspot dan mengatur koneksi Wi-Fi dilakukan dengan mudah. Anda langsung bisa terkoneksi ke Internet dan berselancar atau mengunduh melalui browser Opera.

Selain fungsi untuk menikmati hiburan Archos 704 ini juga bisa ‘menangkap’ hiburan dari TV atau DVD lewat DVR Station atau DVR Travel Adapter. Kapasitas hard disknya besar dengan pilihan 40GB atau 80GB. Fungsi digital video recorder (DVR) ini dilengkapi dengan remote control dan bisa diatur untuk merekam siaran TV secara otomatis.

Menurut spesifikasinya, peranti ini bisa memainkan video format MPEG-4, AVI, WMV9, dan WMV. Walaupun tak mengantongi sertifikasi DivX, format ini bisa dimainkan dengan baik. Alat ini bisa memainkan format MP3, WMA, subscription WMA dan WAV. Mendukung album art, bookmark (sama seperti videonya), membuat playlist mencari file melalui ID3 Tag dari ARC Library.

Untuk foto, peranti ini akan menampilkan gambar dalam mode thumbnail yang akan diperbesar ketika Anda melewatinya. Ada juga fasilitas slideshow dan zoom, sangat baik sebagai peranti untuk melihat hasil foto. Archos 704 ini bisa juga digunakan menyimpan gambar-gambar kedokteran seperti hasil USG.

Terakhir, Archos 704 juga bisa menjadi sarana backup data yang aman karena di dalamnya menggunakan hard disk. Ketika disambungkan ke PC, peranti ini bisa diatur sehingga menjadi hard disk eksternal biasa.

Kelebihan

  • Layar besar tujuh inci
  • Kapasitas baterai cukup untuk nonton 2-3 film
  • Ada PDF reader untuk membaca e-book
  • Navigasi mudah melalui stylus dan touch screen
Kekurangan
  • Cukup berat
  • Aksesoris lain seperti DVR dijual terpisah
  • Resolusi layar sebenarnya bisa dimaksima


Bahasa Inggris Bisnis Pert 4

- Simple Present and Present Progressive -

1. Something smells (smell) very good
2. We are eating (eat) dinner at seven o'clock tonight
3. He is practices (practice) the piano every day
4. they a driving (drive) to school tomorrow
5. I believe (believe) you
6. Maria has (have) a cold
7. Jorge is swimming (swim) right now
8. John hates (hate) smoke
9. Jill always gets (get) up at 6:00
10. Jerry is mowing (mow) the lawn now

- Simple Past Tense and Past Progressive -

1. Gene was eating (eat) dinner when his friend called
2. While maria was cleaning the apartment hes husband was sleeping (sleep)
3. At three o'clock this morning Eleanor was studying (study)
4. When mark arrived the Johnson were having (have) dinner but they stopped in order to talk to him
5. John went (go) to France last year
6. When the teacher entered (enter) the room, the students were talking
7. While Joan was writing the report, Henry was looking (look) for more information
8. We saw (see) this movie last night
9. At one time Mr Rob eds was owned (own) this building
10. Jose was (write) writing a letter to his family when his pencil broke (break)

- Present Perfect and Simple Past -

1. John wrote (write) his report last night
2. Bob has seen (see) this movie before
3. Jorge has read (read) the newspaper already
4. Mr. Johnson has worked (work) in the same place for thirty five years and he is not planning to retire yet
5. We haven't begun (begin/negative) to study for the test yet
6. George went (go) to the store at ten o'clock this morning
7. Joan has traveled (travel) arround the world
8. Betty wrote (write) a letter last night
9. Guillermo called (call) his employer yesterday
10. We haven't seen (see/negative) this movie yet


Rabu, 07 Oktober 2009

Bahasa Inggris Bisnis 1 pert 3

OTHER

With count nouns
an + other + singular noun (one more)
• Another pencil one more pencil
The + other + singular noun (last of the set)
• The other pencil the last pencil present
Other + plural noun (more of the set)
• Other pencil some more pencils
The other + plural noun (the rest of the set)
• The other pencils all remaining pencils

With noun-count nouns
other + noun-count nouns (more of the set)
• other water some more water
• the other water the remaining water
the other + noun-count noun (all the rest)

Exercise
1. This pen isn’t working. Please give me another (singular).
2. If you’re still, I’ll make the other pot if coffee
3. This dictionary has a page missing. Please give me the other one (the last one)
4. The doesn’t need those books, the needs the other ones (all the remaining)
5. There are thirty people in the room. Twenty are from latin amerika and the other are from other countries
6. Six people were in the store, two were buy meat the other was looking at magazines
7. This glass of milk is sour another glass of milk is sour too
8. The army was practicing it’s drill. One group was doing artillery practice other was marching ; another was at attention ; and the other was practicing combat tactis
9. There are seven student from japan other are from I ran and the other are from other places
10. We looked at four cars today the first two were far too expensive but the other ones were reasonable priced